
Dalam sebuah perbincangan dengan seorang pengawas pembangunan kapal asal Filipina di Zhoushan, terungkap fakta mengejutkan tentang industri perkapalan China yang tengah menghadapi krisis struktural.
Meski China saat ini mendominasi pembangunan kapal dunia dengan kontribusi 55.7 persen total deadweight tonnage global dan ship exports senilai USD 43.38 miliar pada 2024, negeri tirai bambu menghadapi permasalahan kualitas yang merata di hampir seluruh galangan kapal, baik besar maupun kecil.
Permasalahan ini bukan sekadar isu teknis, melainkan krisis tenaga kerja yang mendalam. Pasca-Covid-19, industri perkapalan global mengalami pertumbuhan pesat, namun China justru menghadapi shortage tenaga kerja yang signifikan karena generasi muda China enggan bekerja di galangan kapal akibat kondisi kerja yang panas dan kotor.
Data terbaru menunjukkan working age population China menyusut dari 62 persen menjadi 61.3 persen dari total populasi, sementara youth unemployment mencapai 16.1 persen pada November 2024 bahkan setelah methodology adjustment yang mengeluarkan siswa dari perhitungan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://rmol.id/publika/read/2025/09/09/679384/peluang-emas-indonesia-rebut-pasar-perkapalan-global
Salam,
Divisi Informasi